Jumat, 16 Desember 2011

BISNIS BERBAGI #6 | 21 Juli 2011


Hari Kamis, harinya BB+. Dua puluh satu Juli kemarin adalah kali ke-enam BB+ dijalankan. Seperti biasa, BB+ kali ini tetap membawa 100 nasi bungkus untuk dibagikan kepada sodara-sodari jalanan. Dua puluh nasi bungkus melaju ke kawasan Kota Lama Semarang dan delapan puluh sisanya melaju ke TPA Jatibarang, Semarang.

Indahnya Berbagi

Ada satu hal yang selalu ada ketika BB+ berlangsung. Sesuatu yang terekam dalam memori otak yang juga ingin saya rekam dalam kartu memori kamera. Satu hal itu adalah ‘kebersamaan’: ‘satu senang semua senang’.  Seperti kemarin,

     Bapak  :  “Mbak, setunggal malih. - Mbak, satu lagi.“
     BB+     : “Mriki mawon, Pak. - Kesini aja, Pak.”
     Bapak  : “Niku tiyang-e. - Itu orangnya.“ (Sambil menunjuk seseorang.)

Kami mengikuti arah telunjuk bapak itu. Telunjuk itu berlabuh pada seorang pria di balik kemudi truk pengangkut sampah. Saya tahu dan teman saya yang lainnya pun tahu bahwa pria di balik stir truk kuning tersebut tidak termasuk dalam kelompok mereka-yang-layak-menerima. Hal itu karena Ia berada dalam naungan Dinas Kebersihan dan Pertamanan Kota Semarang, seperti tertera di pintu truknya. Ia, bisa dipastikan, telah memiliki pemasukan tetap.

Bisnis ini nyatanya tak sekedar berbagi makan siang, tapi pula kebahagiaan. Teman saya lantas memberikan satu kardus nasi lagi untuk bapak dalam truk kuning itu. Sekalipun bapak itu sebenarnya tak layak atas sedekah, ia layak atas bahagia. Bahagia yang saya maksud di sini adalah bahagianya makan bersama: berbincang dan bercanda kala mencecap makanan bersama. Itulah mengapa saya lebih suka makan bareng-bareng ketimbang sendirian *curcol.

YES! Alhamdulillah. Senangnya bisa berbagi.

grab from: wenceu

0 komentar:

Posting Komentar

Search

Jangan Menyerah

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More

 
Design by Free WordPress Themes | Bloggerized by Lasantha - Premium Blogger Themes | Top WordPress Themes