Jumat, 16 Desember 2011

Sepii Sepii Sepii

Sebuah catatan perjalanan BB+ di tanah Semarang.


             
Kamis, 22 September 2011 kemaren, jalanan Semarang itu sepi dhuafa deh. Terselip sedih karena nasi bungkusnya kurang laku, tapi juga tersisip senang karena berarti enggak ada lagi dhuafa di jalanan. Pemerintah, dengan demikian, telah berhasil untuk mengentaskan para dhuafa dari posisi diam menjadi produktif. Alhamdu..lillaaaaah. :D
Makin nambah kurang laku adalah kami yang hampir selalu mempertanyakan, “Bapak itu dikasih gak?” ~ “Anak kecil itu gimana?” ~ “Itu yang lagi tidur, gimana?” ~ “Tukang becak?” ~ “Yang itu?” ~ “Yang ini?” ~ “Kalo itu?” ~ “Kalo ini?” Padahal BB+ udah punya tipe target dan sasaran sendiri  lho untuk berbagi makan siang ini.

Lama-kelamaan, muncul deh pikiran, “Kalo mau ngasih ya ngasih aja.” Bener jugak. Selama kita niatnya baek kenapa enggak? Hanya saja, ini bukan kegiatan pribadi. Ada sesi pertanggung-jawabannya, gak cuma satu, tapi dua sesi: sesi dunia dan sesi akherat. Olalaaaaaaaaaaaaaaaa…

Alhasil, 85 bungkus nasi yang berangkat dari markas jam 12 siang baru berhasil abis jam 4 sore. Kurang memuaskan. Cukup banget buat ngebikin semangat turun.

Gak mauuuuuuuuuuuuu!!! Malu sama matahari ah yang masih setia berkobar-kobar di tengah siang tanah Semarang. Malu sama perut dhuafa ah yang belom tentu bisa keisi penuh setelah seharian berpeluh. Yok ah berbagi!




Salaam,
Wenc
:*
grab from: wenceu

0 komentar:

Posting Komentar

Search

Jangan Menyerah

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More

 
Design by Free WordPress Themes | Bloggerized by Lasantha - Premium Blogger Themes | Top WordPress Themes